Minggu, 09 April 2017

PSI Industri#3

Kasus pabrik gula Rafinasi PT Dxxx Pxx Uxxx Sukses, tewas setelah tersiram air panas didalam tangki satu pekerja lainnya selamat namun mengalami luka parah. Diduga kecelakaan ini akibat operator kran tidak tahu masih ada orang di dalam tangki.

Analisis Kasus
Jika ditinjau dari faktor penyebab kecelakaan kerja, penyebab dasar kecelakaan kerja adalah
human error 
Dalam hal ini, kesalahan terletak pada operator kran menanggapi kecelakaan yang telah menewaskan seorang tersebut, seharusnya sang operatr kran bersikap lebih hati-hati serta teliti yaitu dengan benar-benar memastikan bahan tangki gula.

Kasus seperti inilah yang menjadi suatu kinerja untuk bagian HRD untuk giat melakukan
menjalankan program pengukuran kinerja karyawan. Namun dalam pelaksanaannya kegiatan ini menjadi tidak efektif dan tidak meningkatkan motivasi dari karyawan untuk menghasilkan produktifitas yang maksimal. Lalu bagaimana langkah yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk dapat meningkatkan produktifitas karyawan melali Sistem Manajemen Unjuk Kerja.

(1)     Mengukur kekuatan dari Organisasi Untuk Mencapai Target
Banyak persahaan melakukan penetapan target yang terlalu tinggi ataupun target yang terlalu rendah. Penetapan target harus dipastikan dengan tingkat kesulitan yang terkendali dan dapat meningkatkan motivasi serta ambisi dari karyawan untuk mencapainya. Perusahaan tidak hanya melakukan proses penetapan target kerja kelompok saja, ada baiknya perusahaan juga menyelaraskan dengan pencapaian target individu.
(2) Mengukur Dampak dari Pengukuran Kinerja
Perusahaan kadangkala lalai dalam mengukur dampak kinerja dari hasil output pengukuran kinerja. Salah satu penyebab kegagalan yang seringkali muncul dalam proses pengukuran kinerja adalah tidak adanya dampak yang mempengaruhi karyawan baik dalam bentuk penghargaan ataupun hukuman.
(3) Mengukur Kontribusi Pengukuran Kinerja ke dalam Proses Pengukuran Kinerja Perusahaan
Sistem Manajemen Unjuk Kerja yang tepat tidak hanya meningkatkan produktifitas karyawan, namun juga dapat dipergunakan untuk memastikan adanya peningkatan output proses perusahaan. Dimana kinerja yang dimaksud harus dapat memberikan aspek yang signifikan terhadap output proses dalam perusahaan.
Adalah menjadi hal yang penting bagi perusahaan untuk dapat memaksimalkan penerapan Sistem Manajemen Unjuk Kerja Perusahaan agar mendapatkan hasil yang produktif bagi perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)
Banyak perusahaan, telah menjalankan program pengukuran kinerja karyawan. Namun dalam pelaksanaannya kegiatan ini menjadi tidak efektif dan tidak meningkatkan motivasi dari karyawan untuk menghasilkan produktifitas yang maksimal. Lalu bagaimana langkah yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk dapat meningkatkan produktifitas karyawan melali Sistem Manajemen Unjuk Kerja.
(1) Mengukur kekuatan dari Organisasi Untuk Mencapai Target
Banyak persahaan melakukan penetapan target yang terlalu tinggi ataupun target yang terlalu rendah. Penetapan target harus dipastikan dengan tingkat kesulitan yang terkendali dan dapat meningkatkan motivasi serta ambisi dari karyawan untuk mencapainya. Perusahaan tidak hanya melakukan proses penetapan target kerja kelompok saja, ada baiknya perusahaan juga menyelaraskan dengan pencapaian target individu.
(2) Mengukur Dampak dari Pengukuran Kinerja
Perusahaan kadangkala lalai dalam mengukur dampak kinerja dari hasil output pengukuran kinerja. Salah satu penyebab kegagalan yang seringkali muncul dalam proses pengukuran kinerja adalah tidak adanya dampak yang mempengaruhi karyawan baik dalam bentuk penghargaan ataupun hukuman.
(3) Mengukur Kontribusi Pengukuran Kinerja ke dalam Proses Pengukuran Kinerja Perusahaan

Sistem Manajemen Unjuk Kerja yang tepat tidak hanya meningkatkan produktifitas karyawan, namun juga dapat dipergunakan untuk memastikan adanya peningkatan output proses perusahaan. Dimana kinerja yang dimaksud harus dapat memberikan aspek yang signifikan terhadap output proses dalam perusahaan.