Kasus pabrik
gula Rafinasi PT Dxxx Pxx Uxxx Sukses, tewas setelah tersiram air panas didalam
tangki satu pekerja lainnya selamat namun mengalami luka parah. Diduga
kecelakaan ini akibat operator kran tidak tahu masih ada orang di dalam tangki.
Analisis
Kasus
Jika
ditinjau dari faktor penyebab kecelakaan kerja, penyebab dasar kecelakaan kerja
adalah
human
error
Dalam
hal ini, kesalahan terletak pada operator kran menanggapi kecelakaan yang telah
menewaskan seorang tersebut, seharusnya sang operatr kran bersikap lebih
hati-hati serta teliti yaitu dengan benar-benar memastikan bahan tangki gula.
Kasus seperti
inilah yang menjadi suatu kinerja untuk bagian HRD untuk giat melakukan
menjalankan
program pengukuran kinerja karyawan. Namun dalam pelaksanaannya kegiatan ini
menjadi tidak efektif dan tidak meningkatkan motivasi dari karyawan untuk
menghasilkan produktifitas yang maksimal. Lalu bagaimana langkah yang dapat
dilakukan oleh perusahaan untuk dapat meningkatkan produktifitas karyawan
melali Sistem Manajemen Unjuk Kerja.
(1)
Mengukur kekuatan dari Organisasi Untuk Mencapai Target
Banyak persahaan melakukan penetapan target yang
terlalu tinggi ataupun target yang terlalu rendah. Penetapan target harus
dipastikan dengan tingkat kesulitan yang terkendali dan dapat meningkatkan
motivasi serta ambisi dari karyawan untuk mencapainya. Perusahaan tidak hanya
melakukan proses penetapan target kerja kelompok saja, ada baiknya perusahaan
juga menyelaraskan dengan pencapaian target individu.
(2) Mengukur Dampak dari Pengukuran Kinerja
Perusahaan kadangkala lalai dalam mengukur dampak kinerja dari hasil
output pengukuran kinerja. Salah satu penyebab kegagalan yang seringkali muncul
dalam proses pengukuran kinerja adalah tidak adanya dampak yang mempengaruhi
karyawan baik dalam bentuk penghargaan ataupun hukuman.
(3) Mengukur Kontribusi Pengukuran Kinerja ke dalam Proses Pengukuran
Kinerja Perusahaan
Sistem Manajemen Unjuk Kerja yang tepat tidak hanya meningkatkan
produktifitas karyawan, namun juga dapat dipergunakan untuk memastikan adanya
peningkatan output proses perusahaan. Dimana kinerja yang dimaksud harus dapat
memberikan aspek yang signifikan terhadap output proses dalam perusahaan.
Adalah menjadi hal yang penting bagi perusahaan untuk dapat memaksimalkan
penerapan Sistem Manajemen Unjuk Kerja Perusahaan agar mendapatkan hasil yang
produktif bagi perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)
Banyak perusahaan, telah menjalankan program
pengukuran kinerja karyawan. Namun dalam pelaksanaannya kegiatan ini menjadi
tidak efektif dan tidak meningkatkan motivasi dari karyawan untuk menghasilkan
produktifitas yang maksimal. Lalu bagaimana langkah yang dapat dilakukan oleh
perusahaan untuk dapat meningkatkan produktifitas karyawan melali Sistem
Manajemen Unjuk Kerja.
(1) Mengukur kekuatan dari Organisasi Untuk Mencapai Target
Banyak persahaan melakukan penetapan target yang terlalu tinggi ataupun
target yang terlalu rendah. Penetapan target harus dipastikan dengan tingkat
kesulitan yang terkendali dan dapat meningkatkan motivasi serta ambisi dari
karyawan untuk mencapainya. Perusahaan tidak hanya melakukan proses penetapan
target kerja kelompok saja, ada baiknya perusahaan juga menyelaraskan dengan
pencapaian target individu.
(2) Mengukur Dampak dari Pengukuran Kinerja
Perusahaan kadangkala lalai dalam mengukur dampak kinerja dari hasil
output pengukuran kinerja. Salah satu penyebab kegagalan yang seringkali muncul
dalam proses pengukuran kinerja adalah tidak adanya dampak yang mempengaruhi
karyawan baik dalam bentuk penghargaan ataupun hukuman.
(3) Mengukur Kontribusi Pengukuran Kinerja ke dalam Proses Pengukuran
Kinerja Perusahaan
Sistem Manajemen Unjuk Kerja yang tepat tidak hanya meningkatkan
produktifitas karyawan, namun juga dapat dipergunakan untuk memastikan adanya
peningkatan output proses perusahaan. Dimana kinerja yang dimaksud harus dapat
memberikan aspek yang signifikan terhadap output proses dalam perusahaan.